Dalam bidang industri manufaktur dan fabrikasi, laser cutting dan plasma cutting adalah dua metode populer untuk memotong material, khususnya logam. Keduanya memiliki cara kerja, keunggulan, dan keterbatasan masing-masing. Memahami perbedaannya membantu Anda memilih teknologi yang tepat berdasarkan kebutuhan desain, material, dan hasil yang diinginkan. Artikel ini akan membahas tentang apa saja perbedaan laser dan plasma cutting. Penasaran dengan perbedaanya? Ikuti pembahasannya dibawah!
Laser vs Plasma Cutting
- Laser Cutting melibatkan sinar laser yang difokuskan melalui lensa dan sistem kontrol CNC. Sinar ini memanaskan material hingga meleleh atau menguap, menghasilkan potongan yang sangat halus dan presisi. Gas bantu seperti nitrogen atau oksigen biasanya digunakan untuk mendorong sisa potongan keluar dari garis cut.
- Plasma Cutting menggunakan busur listrik pada gas (seperti oksigen atau nitrogen) untuk membentuk plasma superpanas. Plasma tersebut melebur logam, lalu gas bertekanan tinggi mengalirkan hasil lelehan itu keluar, menciptakan garis potong. Metode ini cocok untuk memotong logam konduktif dalam ketebalan sedang hingga tebal.
Beda Material dan Ketebalan Laser dan Plasma Cutting
- Laser Cutting ideal untuk material tipis hingga sedang (biasanya di bawah 20–30 mm), termasuk logam, akrilik, kayu, plastik, MDF, hingga keramik. Cocok untuk potongan detail, pola rumit, atau ukir grafir.
- Plasma Cutting unggul ketika memotong material tebal, hingga 50 mm atau lebih—terutama pada logam seperti baja atau stainless. Efektif digunakan dalam aplikasi industri berat dan sheet metal besar.
Hasil Potong Laser dan Plasma Cutting
- Laser Cutting menghasilkan hasil potong dengan tepi sangat halus dan minim burr, biasanya tak butuh finishing lanjutan. Ketelitian bisa mencapai toleransi ±0,1 mm atau lebih baik.
- Plasma Cutting menghasilkan potong dengan sedikit burr dan tepi yang lebih kasar. Finishing tambahan seperti penggerindaan sering diperlukan. Tepi juga bisa miring sedikit (0,5–1,5°) dan ada risiko pengerasan lokal pada tepi potong.
Kecepatan Laser dan Plasma Cutting
- Laser Cutting umumnya membutuhkan daya listrik tinggi dan penggunaan gas premium (seperti nitrogen), sehingga biaya operasionalnya lebih tinggi. Namun untuk material tipis hingga sedang, prosesnya sangat cepat dan hasilnya bersih.
- Plasma Cutting memerlukan energi lebih rendah dan investasi mesin awal yang lebih murah. Metode ini lebih cepat untuk memotong material tebal dan lebih hemat biaya untuk produksi volume besar.
Area Memanas (Heat-Affected Zone / HAZ) Laser dan Plasma Cutting
- Laser Cutting memiliki HAZ yang relatif kecil, sehingga mengurangi risiko deformasi dan perubahan sifat material.
- Plasma Cutting meski cepat, memiliki HAZ lebih besar dan berpotensi memengaruhi kekerasan di pinggir potongan.
Ringkasan Perbandingan
| Aspek | Laser Cutting | Plasma Cutting |
|---|---|---|
| Ketebalan Material | Tipis–sedang (≤30 mm) | Sedang–tebal (≤50 mm atau lebih) |
| Presisi dan Finishing | Sangat halus, presisi tinggi, minim burr | Kurang halus, burr lebih besar, butuh finishing |
| Kecepatan | Cepat untuk tipis, tapi mahal operasional | Lebih cepat untuk tebal, hemat biaya |
| Biaya Mesin & Operasi | Tinggi (listrik, gas, investasi) | Lebih rendah secara keseluruhan |
| HAZ | Minimal, sedikit distorsi | Lebih besar, potensi deformasi |
Pilihan antara laser cutting dan plasma cutting sangat bergantung pada kebutuhan spesifik Anda, apakah membutuhkan kehalusan detail, ketebalan material, maupun efisiensi biaya.
Laser cutting unggul di presisi dan aplikasi detail, sedangkan plasma cutting unggul di kecepatan memotong material tebal dan efisiensi biaya.
Banyak industri memakai kedua teknologi secara bergantian untuk mengoptimalkan output produksi.
Kalau Anda butuh Jasa Laser Cutting untuk kebutuhan Anda kunjungu laman kami di jasalasercutting.co.id.
Hubungi nomor disini untuk konsultasi apapun tentang jasa laser cutting.
Konsultasikan kebutuhanmu sekarang juga!